Minggu, 24 April 2016

DIENG : TEMPAT BERSEMAYAM PARA DEWA 

Percandian di dataran tinggi Dieng dibangun sekitar abad VII - VIII Masehi. Percandian tersebut adalah kelompok Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Setyaki, Candi Dwarawati dan Candi Gatotkaca. Selain itu juga terdapat peninggalan lain seperti Tuk Bima Lukar dan Dharmasala.

Arsitektur candi - candi di Dieng mengalami perkembangan dari pengaruh India ke arah ciri lokal. Candi Arjuna dan Bima diketahui memiliki gaya India yang kental. Candi-candi lain secara bertahap menunjukkan ciri lokalnya, ditandai dengan perkembangan relung dan menara atap. Gaya lokal Dieng ditemukan di Candi Gatutkaca yang menara atapnya disatukan dengan struktur bangunannya.

Candi Bima adalah satu-satunya candi yang mempunyai kudu, jumlahnya ada 24. Kudu adalah lengkung seperti tapal kuda yang diisi wajah dewa, sebagai lambang face of glory, karenanya kudu ditempatkan di atap candi. Di India, kudu tidak hanya diisi wajah dewa, tetapi juga wajah raksasa, disebut kirtimukha, berfungsi sebagai penolak bala.

Para Petugas BPCB Jawa Tengah di Lokasi Candi Dieng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar